KUNJUNGAN BRIDA PROVINSI BALI KE KELOMPOK TANI GARAM GUMBRIH KABUPATEN JEMBRANA

BRIDA Provinsi Bali melalui Bidang Pengembangan Inovasi dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual kembali melaksanakan  kunjungan ke Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, (Rabu, 22/02/2023).

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – BRIDA Provinsi Bali melalui Bidang Pengembangan Inovasi dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual kembali melaksanakan  kunjungan ke Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, (Rabu, 22/02/2023). Tim BRIDA dipimpin Kepala Bidang Pengembangan Inovasi dan Pengelolaan KI Dr. Ketut Raka Armaja, SE.,MMA beserta rombongan diterima Kepala Desa Gumbrih didampingi Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Jembrana I Putu Eka Arta, ST.,M.Si dan Kelompok Tani Garam Desa Gumrih. Maksud dan tujuan kunjungan kali ini adalah sebagai akselerasi fasilitasi Pendaftaran Kekayaan Intelektual (KI) Indikasi Geografis (IG) produk lokal Garam Gumbrih. Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pemanfaatan Produk Garam Tradisional Lokal Bali, Pemprov Bali melalui BRIDA telah melakukan upaya-upaya perlindungan dan fasilitasi pendaftaran serta penerbitan KI Indikasi Geografis (IG) di Bali. Terkait usulan KI IG untuk Garam Gumrih, sesuai hasil koordinasi dengan DJKI, masih diperlukan beberapa  kelengkapan administrasi dalam penerbitannya, antara lain data jumlah petani garam dan peta sebaran produksi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Jembrana I Putu Eka Arta, ST.,M.Si menyampaikan bahwa data pemetaan petani Garam Gumbrih telah dilaporkan dan ditindaklanjuti mencatatannya melalui Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Hukum dan HAM. Lebih lanjut disampaikan, dalam tata cara pengemasan produk Garam Gumbrih akan menggunakan teknologi tepat guna agar dapat bersaing ke pasar modern, dengan tetap mempertahankan proses produksi secara tradisional untuk menjaga kualitas serta rasa khas Garam Gumbrih.

Kemudian untuk data petani Garam Gumbrih juga telah dibentuk Kelompok Tani dan sentra pengerajin Garam Gumbrih lengkap dengan struktur organisasinya, namun untuk logo masih dalam proses penyempurnaan.

Sementara itu, Kepala Desa Gumbrih menyampaikan beberapa kendala produksi yang dihadapi para petani Garam saat ini, salah satunya faktor cuaca, dengan intensitas curah hujan yang tinggi para petani belum dapat melakukan proses produksi garam, dan kemungkinan di bulan Maret akan dimulai kembali proses produksinya. Hal tersebut mengingat sebagian besar petani Garam Desa Gumbrih masih menerapkan cara-cara tradisional proses produksi garam.

Sebagai penutup, Tim BRIDA kembali mengingatkan agar proses produksi tradisional garam gumbrih dapat tetap dipertahankan baik rasa, kualitas serta keunikannya, sehingga diharapkan mampu menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat di Desa Gumbrih sesuai dengan implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di bidang pengembangan sektor kelauatan dan perikanan, serta konsep Ekonomi Kerthi Bali.

Kegiatan diahiri dengan kunjungan ke rumah produksi Garam di salah satu lokasi pembuatan Garam Desa Gumbrih.

KUNJUNGAN BRIDA PROVINSI BALI KE KELOMPOK TANI GARAM GUMBRIH KABUPATEN JEMBRANA Read More