
BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Tim Kajian Bidang Pertanian, Perkebunan dan Pangan BRIDA Provinsi Bali melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait penelitian dan pengembangan pemulihan Jeruk Keprok Tejakula, Kamis (19/10/2023) bertempat di Desa Tembok Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng.
Tim BRIDA yang pada kesempatan ini dipimpin oleh Kepala Bidang Prioritas Pembangunan Daerah Ir. I Nyoman Suarta, M.Si meninjau lokasi penanaman bibit jeruk dan sekaligus melakukan monitoring dan pengecekan demplot sebagai tempat uji coba penanaman bibit Jeruk Keprok. Pengamatan demplot untuk melihat perbedaan pertumbuhan bibit pada Blok 1, 2 dan 3 dilakukan terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang primer, warna daun, kadar air daun, kandungan klorofil daun, serapan hara N, P dan K daun, dan kesuburan tanah.
Dalam pengecekan demplot tersebut terlihat bahwa kondisi pohon jeruk keprok tersebut dalam keadaan baik dengan menggunakan teknologi irigasi tetes sederhana. Kondisi cuaca saat ini sangat panas sehingga berpengaruh terhadap perkembangan pohon jeruk keprok pada demplot. Penyiraman tanaman dilakukan 3 hari sekali supaya pohon jeruk keprok terbiasa dengan kondisi cuaca panas tersebut. Pengaruh cuaca panas dapat berdampak baik atau buruk tergantung pada beberapa faktor, termasuk keadaan tanah, tingkat kelembaban udara, intensitas panas, dan umur pohon jeruk keprok.


Dari hasil evaluasi pengamatan, disarankan agar dapat dilakukan pemantauan keadaan tanah secara teratur untuk memastikan kelembaban yang cukup, dan menyesuaikan kembali jadwal penyiraman dengan keadaan cuaca. Pohon jeruk keprok mungkin memerlukan lebih banyak air selama cuaca panas. Pada kondisi cuaca saat ini, peneliti diharapkan dapat memperhatikan tanda-tanda stres panas pada pohon, sehingga pertumbuhan/perkembangan pohon jeruk keprok bisa maksimal.