Penandatanganan Kontrak Swakelola Kajian Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – RIPJ PID merupakan dokumen yang memberikan arah pelaksanaan program riset dan inovasi di daerah guna peningkatan tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, kualitas kebijakan berbasis bukti, ekosistem riset dan inovasi, dan daya saing daerah. Dokumen ini disusun berdasarkan program prioritas pembangunan yang tercantum dalam RPJMD atau RPD sebagai akselerasi capaian target programnya, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD atau RPD.

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan BRIN Nomor 5 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Riset Dan Inovasi di Daerah, dokumen RIPJ PID memuat gambaran potensi sumber daya alam/potensi ekonomi daerah, gambaran/kondisi riset dan inovasi, permasalahan utama pembangunan daerah dan potensi pemecahannya, tema prioritas riset dan inovasi, tantangan dan peluang riset dan inovasi, analisis kesenjangan kebijakan berbasis bukti (evidencebased policy) dan ekosistem riset dan inovasi, serta strategi riset dan inovasi.

Sebagai implementasinya, BRIDA Provinsi Bali bekerjasama dengan Ekonomi Kerthi Bali Research Centre (EKBR) UNHI Bali melaksanakan penandatanganan kontrak swakelola Penelitian/Kajian Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Selasa (17/6/2025) bertempat di BRIDA Bali. Agenda kegiatan dipimpin oleh Kepala BRIDA Provinsi Bali dan dihadiri Tim Peneliti UNHI, Tim Pengawas Swakelola Penelitian Kerjasama dengan Perguruan Tinggi BRIDA Bali serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BRIDA Bali.

Visi misi Pembangunan Bali adalah untuk memantapkan dan mempercepat pewujudan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang menjadi arah kebijakan Pembangunan Bali sebagai strategi untuk menjaga, memperkuat, dan memajukan alam, manusia, serta kebudayaan Bali. Transformasi perekonomian Bali dengan Ekonomi Kerthi Bali Pemerintah Provinsi Bali mulai melakukan transformasi perekonomian untuk menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali dengan menerapkan konsep Ekonomi Kerthi Bali, yaitu ekonomi yang tidak bergantung pada dominasi satu sektor pariwisata, untuk mewujudkan Bali berdikari di bidang ekonomi berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Ekonomi Kerthi Bali merupakan konsep ekonomi yang harmonis terhadap alam, hijau/ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Adapun 6 Sektor Unggulan Ekonomi Kerthi Bali terdiri dari: Sektor Pertanian dalam arti luas dengan Sistem Pertanian Organik; Sektor Kelautan/ Perikanan; Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan Sektor Pariwisata berbasis budaya, berkualitas dan bermartabat.

Sebagai implementasi pencapaian tersebut, BRIDA Provinsi Bali sebagai leading sektor riset dan inovasi di Pemerintah Provinsi Bali diharapkan mampu mengoptimalkan pengembangan riset dan inovasi daerah, menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan perlindungan Kekayaan Intelektual (KI), serta meningkatkan peran riset dan inovasi sebagai problem solver pembangunan daerah melalui penyusunan Rencana  Induk Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah. Peta Jalan tersebut akan menjadi dokumen sebagai pedoman arah pelaksanaan program riset dan inovasi guna peningkatan tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, kualitas kebijakan berbasis bukti, daya saing daerah, serta pengembangan ekosistem riset dan inovasi di Provinsi Bali.

Penandatanganan Kontrak Swakelola Kajian Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Read More

RAPAT KOORDINASI DATA INDEKS DAYA SAING DAERAH (IDSD) PROVINSI BALI

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan instrument untuk mengukur daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang merefleksikan tingkat produktivitas daerah. Pengukuran IDSD 2024 mengadopsi kerangka konseptual yang sama dengan Global Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum (WEF). BRIN telah merilis IDSD tahun 2024 pada tanggal 11 Maret 2025 dimana IDSD Provinsi Bali sebesar 3,91. Angka tersebut relative tinggi dan jika diranking Bali berada pada posisi ke-3 setelah Jakarta dan Yogyakarta. Dalam Ranwal RPJMD Provinsi Bali 2025-2030, IDSD merupakan salah satu Indikator Kinerja Daerah (IKD) dengan target peningkatan 0,10 setiap tahun.

Dalam rangka mengawal pencapaian IKD Provinsi Bali terkait Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali (BRIDA) melaksanakan rapat koordinasi pada hari Senin tanggal 16 Juni 2025. Rapat dibuka oleh Kepala Bidang Penunjang Pembangunan Daerah dan dihadiri oleh perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman terkait indikator IDSD dan meningkatkan kontribusi perangkat daerah dalam pengukuran IDSD sehingga akan meningkatkan indeks daya saing daerah Provinsi Bali.

RAPAT KOORDINASI DATA INDEKS DAYA SAING DAERAH (IDSD) PROVINSI BALI Read More