Sosialisasi Kegiatan Pengembangan Model Standar Budidaya Pertanian Organik pada Tanaman Padi di Desa Mengesta Penebel Tabanan

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – BRIDA Provinsi Bali melalui Bidang Prioritas Pembangunan Daerah menghadiri Sosialisasi Kegiatan Pengembangan Model Standar Budidaya Pertanian Organik Tanaman Padi pada Kelompok Tani Somya Pertiwi, Desa Mangesta, Penebel Kabupaten Tabanan, Senin (25/8/2025). Acara dihadiri oleh Ketua Tim Peneliti Universitas Udayana Dr. Gede Wijana, narasumber utama Dr. drh. I Made Rai Yasa, M.P. (Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Bali), perwakilan BRIDA Bali, aparat Desa Mengesta, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Klompok petani Subak Mengesta, serta para peneliti dan akademisi.

Dalam sambutannya, Ketua Tim Peneliti Gede Wijana menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak dan menegaskan pentingnya kolaborasi ilmuwan, pemerintah, dan petani untuk menghasilkan model budidaya yang aplikatif dan berkelanjutan. Perwakilan BRIDA Provinsi Bali, Ir. I Nyoman Suarta, M.Si., menggarisbawahi dukungan BRIDA terhadap pengembangan pertanian organik sesuai Perda Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019, dengan harapan riset ini dapat memberikan solusi nyata untuk meningkatkan nilai ekonomi sekaligus menjaga kelestarian budaya dan lingkungan. Narasumber utama, Dr. I Made Rai Yasa, menekankan bahwa bertani organik memerlukan kesabaran, kreativitas, dan komitmen belajar terus-menerus. Ia menjelaskan bahwa pertanian organik harus selaras dengan alam melalui ilmu ekologi dan siklus rantai makanan, serta berfokus pada penghidupan kembali flora dan fauna tanah. Dr. Rai Yasa menegaskan pentingnya mengembangkan musuh alami, mengadopsi inovasi seperti pembenah tanah dan varietas unggul organik, serta komitmen jangka panjang agar lahan menuju keseimbangan flora dan fauna sesuai prinsip LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture).

Dalam sesi diskusi, para petani Subak Mengesta menyampaikan pengalaman dan harapan mereka. Mereka mengakui adanya peningkatan kualitas tanah yang lebih gembur dan sehat, berkat praktik organic. Namun, mereka juga mengungkapkan tantangan yang masih dihadapi, seperti kesuburan tanah yang belum optimal dan produktivitas yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan metode konvensional. Petani berharap model standar nantinya menekankan pengelolaan kesuburan tanah yang berkelanjutan, dan pemanfaatan bahan organik berkualitas. Mereka juga menginginkan panduan pemantauan kesuburan yang mudah diterapkan di lapangan. Selain itu, pelatihan teknik bertani organik, pembuatan pupuk organik, hingga pemasaran sangat dinantikan agar mereka dapat meningkatkan hasil dan nilai jual produk. Petani juga menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan agar mereka selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi pertanian organik.

Kegiatan ini menjadi fondasi penyusunan buku panduan model standar budidaya organik yang aplikatif, berkelanjutan, Melalui sinergi BRIDA Bali, Universitas Udayana, aparat desa, penyuluh, dan petani, pertanian organik di Bali diharapkan terus berkembang menjadi model pertanian lestari dan berdaya saing.

 

Sosialisasi Kegiatan Pengembangan Model Standar Budidaya Pertanian Organik pada Tanaman Padi di Desa Mengesta Penebel Tabanan Read More

Monitoring dan Evaluasi Kajian/Penelitian Pengembangan Varietas Anggur Lokal Bali Tanpa Biji

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH ProVINSI BALI – Tim Kajian Bidang Prioritas Pembangunan Daerah BRIDA Provinsi Bali melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait penelitian dan Pengembangan Varietas Anggur Lokal Bali Tanpa Biji , Kamis (21/8/2025) bertempat di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.

Tim BRIDA Provinsi Bali yang pada kesempatan ini di pimpin oleh Kepala Bidang Prioritas Pembangunan Daerah (Ir. I Nyoman Suarta, M.Si) beserta Analis Kebijakan Ahli Pertama dan staf pada Bidang Prioritas Pembangunan Daerah meninjau lokasi perkembangan akhir dari penanaman buah anggur lokal Bali.  Kegiatan ini merupakan bagian akhir dari pelaksaaan Kajian/Penelitian Pengembangan Varietas Anggur Lokal Bali Tanpa Biji untuk melihat kadar gula dalam buah anggur dan pengembangan akhir buah anggur tanpa biji guna mendukung peningkatan kualitas anggur lokal Bali.

Dalam kunjungan tersebut dilakukan observasi langsung terhadap kondisi akhir pertumbuhan tanaman anggur, serta berdiskusi dengan tim peneliti dari Universitas Udayana dan petani lokal mengenai teknik budidaya yang telah diterapkan dan hasil akhir dari perkembangan anggur. Temuan di lapangan dari 10 pohon yang dijadikan sampel menunjukkan bahwa hasil buah anggur yang ada bervariasi dan tidak seragam di setiap pohonnya. Terlihat ada beberapa masih berwarna kemerahan tidak merata kehitaman, ini diakibatkan kurang sempurnanya perkembangan anggur diakibatkan curah hujan yang sering terjadi. Dalam 108 hari panen dari segi bentuk buah sebagian besar masih terbilang kecil dan dari segi rasa sudah manis akan tetapi dari segi biji sudah mulai berkurang jumlahnya di setiap buah dan sebagian kecil yang sudah tidak ada bijinya.

Kajian/Penelitian Pengembangan Varietas Anggur Lokal Bali Tanpa Biji dilakukan guna mendorong inovasi pertanian yang berbasis potensi lokal demi meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditas anggur Bali di pasar nasional maupun Internasional.

Monitoring dan Evaluasi Kajian/Penelitian Pengembangan Varietas Anggur Lokal Bali Tanpa Biji Read More