
BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Berkenaan dengan rencana penerapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19, Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan Rapat video conference dengan mengundang seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia (Jumat, 29 Mei 2020). Kepala BaRI menindaklanjuti disposisi Bapak Gubernur, hadir mengikuti serangkaian agenda rapat sebagai perwakilan dari Provinsi Bali.
Rapat dipimpin secara langsung oleh Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., Menteri Dalam Negeri, Dr. Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Ec., Ph.D Menteri Keuangan, Wishnutama Kusubandio Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menteri Kesehatan yang pada kesempatan ini diwakili oleh Dirjen Kesmas, dr. Kirana Pritasari, MQIH.
Agenda dimulai dengan penyampaian paparan Kementerian Dalam Negeri terkait “Lomba Inovasi Daerah Dalam Penyiapkan dan Rencana Pelaksanaan Tatanan Normal Produktif dan Aman COVID-19”. Bahwa sebagai penanganan pandemic COVID-19 serta rencana pelaksanaan new normal life membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan kerjasama antara Pemerintah dan stakeholder terkait. Upaya yang dilaksanakan diantaranya melalui Gerakan Nasional penyusunan dan pelaksanaan protokol kesehatan yang produktif dan aman COVID-19. Dan sebagai pemacu inovasi dan kreatifitas Pemerintah Daerah, diselenggarakan Lomba Inovasi bertema “Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19”, dalam bentuk pembuatan video pendek tentang simulasi riil new normal life pada 7 sektor aktifitas jasa dan usaha, yaitu pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, PTSP, tempat wisata dan transportasi umum.

Selanjutnya dilanjutkan pemaparan Kementerian Keuangan tentang “Kebijakan Dukungan Daerah untuk Mendukung Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19”. Beberapa hal yang disampaikan antara lain terkait langkah-langkah kebijakan pemulihan ekonomi yang diarahkan untuk memperbaiki dua sisi demand dan supply, melalui subsidi dan bansos, stimulus konsumsi bidang jasa, dukungan pada dunia usaha, upaya mempertahankan investasi serta dukungan peningkatan dan percepatan layanan eksport import.
Sebagai penutup, disampaikan pesan langsung dari Bapak Presiden bahwa inovasi dan perbaikan-perbaikan diperlukan untuk menjawab tantangan new normal. Presiden mengingatkan bahwa pandemic COVID-19 akan mengubah tren pariwisata di dunia, oleh karenanya dibutuhkan beragam inovasi dan perbaikan-perbaikan agar dapat cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Keselamatan dan kesehatan akan menjadi isu utama, sehingga protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata harus dapat menjawab isu utama tersebut.