REVIU KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KAJIAN MASTERPLAN NUSA PENIDA

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Kegiatan Pengkajian dan Perancangan Masterplan Nusa Penida merupakan bagian dari Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan Bali 2025-2030, difasilitasi oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali bekerjasama dengan Universitas Udayana. Sebagai langkah awal pelaksanaan kajain tersebut Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali melaksanakan rapat Reviu Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kajian Masterplan Nusa Penida pada hari Selasa tanggal 4 Juni 2025. Rapat dibuka oleh Bapak Kepala Brida Provinsi Bali dan dihadiri oleh Bappeda Provinsi Bali, Dinas Pekerjaam Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, Tim Pengendali Mutu pada Brida Provinsi Bali dan Ketua Tim Kerja Kajian/Penelitian Infrastruktur Brida Provinsi Bali.

Tujuan dari pelaksanan kegiatan ini adalah untuk memperoleh masukan untuk penyempurnaan Kerangka Acuan Kerja Kajian  Masterplan Nusa Penida sehingga menghasilkan dokumen perencanaan strategis yang komperhensif, terintegrasi dan berbasis bukti sehingga mampu memberikan arah dan pedoman yang jelas bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola potensi Nusa Penida dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan serta keberlanjutan sosial budaya. Masterplan Pembangunan Berbasis Konservasi di Kepulauan Nusa Penida menjadi penting untuk mencapai kondisi ideal yang diinginkan, yaitu pembangunan yang terarah dan terencana di semua aspek secara beriringan yang akhirnya menunjang kepariwisataan ramah lingkungan dan berkelanjutan, di mana pertumbuhan ekonomi berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan dan penguatan kearifan lokal. Prinsip tersebut sesuai dengan Visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang menyeimbangkan Alam, Krama dan Kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Masyarakat Nusa Penida dapat menikmati peningkatan kesejahteraan tanpa mengorbankan identitas budaya, kearifan lokal  dan kelestarian alamnya. Infrastruktur dasar terbangun secara memadai, efisien, dan ramah lingkungan, mampu menopang pertumbuhan penduduk dan jumlah wisatawan tanpa menimbulkan beban berlebih pada lingkungan. Sektor-sektor non-pariwisata seperti perikanan, rumput laut, dan perkebunan juga berkembang secara mandiri dan mendukung ketahanan ekonomi lokal, mengurangi ketergantungan hanya pada pariwisata serta adanya sebuah mitigasi terhadap faktor resiko.

REVIU KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KAJIAN MASTERPLAN NUSA PENIDA Read More

Rakor Forum Kelitbangan BRIDA Dengan Tema ”Peran BRIDA dalam Penguatan Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset ”

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – BRIDA Provinsi Bali bersama dengan BRIDA Kabupaten Badung menyelenggarakan Rakor Forum Kelitbangan dengan tema “Peran BRIDA dalam Penguatan Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset”, Kamis (5/6/2024) bertempat di Ruang Kriya Gosana, Lantai III Kantor Bupati Badung, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung “Mangupraja Mandala”.

 

Kegiatan Rakor dipimpin oleh Kepala BRIDA Provinsi Bali dengan didampingi Kepala BRIDA Kabupaten Badung serta dihadiri para undangan dari Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (BRIN), Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung, Tim Pengendali Mutu dan Evaluasi Kebijakan Riset Dan Inovasi Daerah Pemprov Bali dan Pemkab Badung, serta Perwakilan BRIDA  Kabupaten/Kota Se-Bali.

Agenda diawali dengan sambutan dari Kepala BRIDA Kabupaten Badung. Dalam sambutannya disampaikan bahwa keberadaan BRIDA yang masih tergolong baru merupakan transformasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan, sehingga secara historis dan fungsional BRIDA dan Bappeda memiliki hubungan yang sangat erat dan berperan penting sebagai unsur penunjang pemerintahan daerah. Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi antarlembaga, terutama dengan Bappeda dan para pemangku kepentingan terkait, untuk memastikan bahwa hasil riset dan inovasi benar-benar berdampak bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. BRIDA diharapkan mampu untuk dapat menunjukkan kontribusi riilnya melalui riset berbasis kebutuhan dan inovasi yang tepat guna. Disamping itu disampaikan juga bahwa pelaksanaan Forum Kelitbangan ini dapat menjadi wadah pembahasan isu-isu strategis pembangunan daerah, dengan mengedepankan efisiensi anggaran tanpa mengurangi kualitas kegiatan dan diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi serta mewujudkan BRIDA yang berdampak nyata bagi pembangunan daerah.

Dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala BRIDA Provinsi Bali yang menyampaikan bahwa Rakor BRIDA kali ini sangat penting karena mengangkat tema “Peran BRIDA dalam Penguatan Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset”. Kegiatan ini bertujuan untuk menyinergikan langkah-langkah BRIDA di berbagai tingkatan daerah agar seluruh program riset dan inovasi yang dilaksanakan dapat berjalan optimal serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Lebih lanjut Kepala BRIDA Provinsi Bali menekankan bahwa BRIDA memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah daerah menyusun kebijakan dan program pembangunan yang didasarkan pada hasil riset dan inovasi. Selain itu, BRIDA juga berperan dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, memperkuat kebijakan berbasis bukti, serta mendorong daya saing daerah melalui inovasi dan pengembangan teknologi. Dengan pelaksanaan forum kelitbangan dan Rapat Koordinasi (Rakor) BRIDA se-Bali ini dapat dirumuskan beberapa langkah strategis terkait penguatan peran BRIDA dalam pembangunan daerah di Bali, khususnya dalam peningkatan kapasitas SDM, supervisi, pendampingan, dan koordinasi antar pihak terkait. Pada kesempatan ini Kepala BRIDA Provinsi Bali juga menyampaikan tiga poin utama yang menjadi pesan penting dalam Rakor ini, yaitu:

  1. Pentingnya Kolaborasi, di mana keberhasilan BRIDA memerlukan dukungan dan sinergi dari berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, lembaga riset, dunia usaha, hingga masyarakat.
  2. Relevansi Riset dan Inovasi, dengan memastikan bahwa riset dan inovasi yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan di daerah serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal.
  3. Evaluasi dan Perencanaan, yakni memanfaatkan momentum Rakor ini untuk mengevaluasi kinerja BRIDA selama ini sekaligus menyusun langkah-langkah strategis untuk ke depannya.

 

Agenda dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Ketut Wica, S.Sos, MH (Kepala BRIDA Provinsi Bali) dengan topik “Pendampingan BRIDA Kabupaten/Kota dalam Penyusunan Peta Jalan Iptek dan Replikasi Inovasi Daerah” dan penyampaian materi oleh Dr. Yopi (Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN) dengan topik “Peran BRIDA Optimal (Penguatan Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset)”.

    

Berdasarkan paparan serta hasil diskusi kegiatan Rakor Forum BRIDA ini disimpulkan bahwa BRIDA mempunyai peranan penting dalam penguatan pembangunan daerah melalui riset – riset yang berlandaskan pada pemahaman terhadap permasalahan yang menjadi landasan dalam penyusunan isu strategis. Brida optimal dapat diwujudkan melalui manajemen kebijakan berbasis bukti (evidence based policy). Kemudian penguatan SDM, kolaborasi multi pihak (multi stakeholders) dan hilirisasi Iptek merupakan kunci dalam optimalisasi peran BRIDA dalam mendukung pemanfaatan riset dan inovasi untuk tercapaianya sasaran rencana pembangunan daerah, serta merupakan landasan utama dalam penguatan perencanaan pembangunan daerah untuk mengawal visi dan misi pembangunan daerah.

Rakor Forum Kelitbangan BRIDA Dengan Tema ”Peran BRIDA dalam Penguatan Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset ” Read More