SEMINAR EVALUASI KINERJA MAKRO EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2021

SEMINAR EVALUASI KINERJA MAKRO EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2021
Sebagai upaya pemulihan perekonomian Bali, BaRI melalui Bidang Penunjang Pembangunan Daerah menyelenggarakan Seminar Evaluasi Kinerja Makro Ekonomi Bali Triwulan I Tahun 2021 secara virtual (Selasa, 18/5/2021).

SEMINAR EVALUASI KINERJA MAKRO EKONOMI BALI
TRIWULAN I TAHUN 2021

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Sebagai upaya pemulihan perekonomian Bali, BaRI melalui Bidang Penunjang Pembangunan Daerah menyelenggarakan Seminar Evaluasi Kinerja Makro Ekonomi Bali Triwulan I Tahun 2021 secara virtual (Selasa, 18/5/2021). Kegiatan Seminar dipimpin oleh Ka BaRI dan menghadirkan  narasumber dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bali Bapak Nyoman Mahaendra Yasa dan Bapak Hanif Yahya selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Hadir dalam kesempatan ini Kelompok Ahli Bidang Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Staf Ahli Bidang Ekonomi Setda Provinsi Bali, Balitbangda/Bappedalitbang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kota se-Bali.

Agenda Seminar diawali pemaparan Ka BPS Provinsi Bali dengan penyampaian  capaian makro ekonomi Bali,  antara lain meliputi statistik pariwisata, bidang transportasi, ekspor impor, produk domestik regional bruto (PDRB), pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar petani (NTP), produksi dan luas panen padi, ketenagakerjaan, kemiskinan dan indeks pembangunan manusia (IPM). Dan lebih lanjut disampaikan beberapa hal yang menjadi prioritas dalam upaya pemulihan perekonomian Bali, antara lain:

  1. Mendorong kemandirian ekonomi Bali (melalui transformasi ekonomi), dengan  memaksimalkan pemanfaatan lahan dan produksi pertanian, mencintai produk lokal, serta peningkatan kualitas SDM;
  2. Dari sisi Pemerintah melalui upaya mempercepat program vaksinasi, akslerasi PEN, dan meningkatkan biaya konsumsi Pemerintah serta menjaga stabilitas daya beli masyarakat;
  3. Dari sisi masyarakat dengan tetap meklakukan aktifitas perekonomiannya serta menjaga penerapan disiplin prokes; serta
  4. Dari sisi pelaku ekonomi dan stakeholder melalui digitalisasi, diversifikasi dan substitusi usaha/kegiatan ekonomi dan  gotong-royong.

Kemudian dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Bali yang diwakili oleh Bapak Nyoman Mahaendra Yasa menambahkan bahwa Covid-19 telah berdampak luas, tidak saja  di bidang kesehatan, tetapi juga di bidang sosial, ekonomi, dan psikologis masyarakat. Berbagai langkah mengatasi penyebaran Covid-19 serta upaya pemulihan ekonomi telah diambil oleh Pemerintah. Adaptasi kebiasaan baru di era pandemi merupakan salah satu langkah kompromi dengan penerapan prokes secara berkesinambungan di masyarakat.  Beberapa strategi yang dapat dilaksanakan untuk pemulihan perekonomian Bali, diantaranya:

  1. Penerapan adaptasi kebiasaan baru secara bersama-sama dengan tetap bekerja, belajar, dan melakukan aktivitas produktif di era pandemi Covid-19;
  2. Dari sisi penawaran, memperkuat sektor riil dengan prioritas peningkatan inklusivitas pembangunan ekonomi, serta menjaga keberlanjutan sektor lain yang produktivitasnya relatif rendah (shifting struktur ekonomi);
  3. Dari sisi permintaan, dengan memperkuat daya beli yang mampu menciptakan multiplier effect (prioritas orientasi domestik); serta
  4. Mengurangi disparitas antar sektor dan wilayah (sinergitas dan konektivitas).

Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali secara berkala akan melaksanakan kegiatan Seminar ini pada setiap triwulan dengan menghadirkan berbagai narasumber terkait di bidang ekonomi sebagai bentuk evaluasi peningkatan kinerja makro ekonomi di Bali.