BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI, – Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem menjadi lokasi kunjungan lapangan tim dari Bidang Prioritas Pembangunan Daerah BRIDA Bali dalam rangka monitoring dan evaluasi terhadap kajian penelitian “Pemetaan Potensi Unggulan Pangan Bali pada sub kajian Agro Ekosistem Pasca Panen dan Rantai Pemasaran Komoditas Salak”. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau langsung praktik pengelolaan pasca panen hingga pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok Pengolah Salak Agro Abian Dukuh Lestari dan Agro Bukit Surga, yang telah aktif mengembangkan berbagai produk olahan salak khas Bali.

Selama sesi monitoring, tim berkesempatan berdialog langsung dengan anggota kelompok untuk mengeksplorasi alur pengolahan salak, mulai dari tahap panen, penanganan pasca panen, hingga distribusi ke pasar. Diskusi ini juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh kelompok pengolah salak, khususnya dalam hal mempertahankan kualitas produk, memperkenalkan variasi produk turunan, serta mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Temuan ini menjadi masukan penting bagi pengembangan kajian selanjutnya.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kedua kelompok pengolah salak di Desa Sibetan telah memiliki sistem pengelolaan yang baik, namun masih memerlukan dukungan dalam beberapa aspek, seperti peningkatan kapasitas pasca panen dan pemanfaatan platform digital sebagai strategi pemasaran. Rekomendasi utama dari kegiatan ini adalah optimalisasi proses penyimpanan dan pengemasan, serta pelatihan penggunaan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar produk salak.
Melalui hasil monitoring dan evaluasi ini, Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali berharap Desa Sibetan dapat menjadi model percontohan pengelolaan rantai pasok pangan unggulan yang efisien dan berkelanjutan. Kajian ini diharapkan mampu memberi masukan berharga bagi pengembangan kebijakan pangan Bali serta mempromosikan produk lokal yang mampu bersaing di pasar global.