Rapat Tim Pengelola Jurnal Bali Membangun Bali (JBMB)

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Berdasarkan Permendagri Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, yang mengamanatkan bahwa hasil kelitbangan dipublikasikan melalui majalah berkala ilmiah dan laman internet, BRIDA Provinsi Bali telah membangun jurnal cetak dan elektronik Jurnal Bali Membangun Bali (JBMB). Dalam Upaya meningkatkan kualitas dan penjaminan mutu JMBM yang saat ini telah terakreditasi SINTA 5, BRIDA Provinsi Bali mnyelenggarakan Rapat Tim Pengelola Jurnal Bali Membangun Bali, Selasa (21/1/2025) bertempat di RR Swacitta Sabha, BRIDA Provinsi Bali.

Rapat dibuka dan dipimpin oleh Kabid Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan serta dihadiri Para Kabid dan Analis Kebijakan Ahli Muda di lingkungan BRIDA Provinsi Bali, serta Tim Pengelola Jurnal yang beranggotakan I Gede Mudana (Politeknik Negeri Bali), I Nyoman Anom Fajaradityab Setiawan (STMIK STIKOM Indonesia), Ida Bagus Ari Indra Iswara (STMIK STIKOM Indonesia), I Putu Udiana Wasista (Institut
Seni Indonesia Denpasar), dan I Made Sedana Yoga (Widyaswara, BKPSDM Provinsi Bali).

Agenda Rapat kali ini membahas peningkatan reputasi dan prestasi JBMB. Dalam upaya tersebut diperlukan dukungan tim yang dapat mengampu pengelolaan JBMB dari kalangan akademisi, meningkatkan antusias dari berbagai kalangan terkait penulisan artikel ilmiah, serta fasilitasi upgrading fitur portal e-Jurnal. Beberapa hal yang menjadi catataan diantaranya dengan usulan memasukkan hasil-hasil penelitian dan kajian ilmiah di BRIDA Provinsi Bali dalam JBMB. Disamping itu juga dengan usulan pendampingan Bimtek penulisan karya ilmiah kepada ASN/Non ASN di lingkungan Pemprov Bali dengan berintegrasi bersama BKPSDM Provinsi Bali. Serta memberikan himbauan kepada seluruh Perguruan Tinggi di Bali untuk dapat ikut serta aktif mengakses serta mengoptimalkan e-Jurnal sebagai sumber belajar atau knowledge management system. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan akreditasi JBMB sebagai jurnal berbasis web yang komprehensif di Provinsi Bali.

Rapat Tim Pengelola Jurnal Bali Membangun Bali (JBMB) Read More

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) LAPORAN AKHIR KAJIAN KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN BALI BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL BALI

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Plt. Kepala Badan Riset dan Inovasi dan Daerah (BRIDA) Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Bidang Penunjang Pembangunan Daerah memberikan sambutan sekaligus membuka Focus Group Discussion (FGD) Laporan Akhir Kajian Karakteristik Perekonomian Bali Berlandaskan Kearifan Lokal Bali di Ruang Rapat Senat Fakultas Pertanian Gedung Lab Bersama (Agrokomplek) Lt.II, Jalan P.B. Sudirman Denpasar. Kajian ini dilaksanakan secara swakelola antara BRIDA Provinsi Bali dengan Universitas Udayana. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh masukkan dalam rangka penyempurnaan Laporan Akhhir kajian.

Dalam sambutannya disampaikan sejarah panjang terbangunnya nilai-nilai budaya Bali yang merupakan nilai-nilai universal kehidupan berkelanjutan dengan berlandaskan filosofi keseimbangan Tri Hita Karana, yaitu menjaga hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan alam untuk dapat mencapai kebahagiaan/kesejahteraan, telah menumbuhkan prilaku adiluhung masyarakat Bali dengan tradisi, adat-istiadat dan aktivitas spiritual yang menjadi penggerak perekonomian Bali.

Perekonomian sesuai budaya Bali menerapkan prinsip-prinsip spiritual dalam kegiatan ekonomi, dimana usaha dan bisnis dijalankan dengan integritas, tanggung jawab sosial, dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama. Jaringan bisnis antar pelaku usaha di Bali berlandaskan asas symbiosis mutualisme yaitu saling menguntungkan antar pelaku atau dikenal dengan istilah “pang pade payu”. Dengan demikian perekonomian Bali terbangun dengan karakter kemitraan, bukan persaingan.

Beberapa kearifan lokal Bali terkait ekonomi sejalan dengan ekonomi modern antara lain: sistem profit sharing dalam ekonomi modern, ternyata dalam ekonomi tradisional di Bali telah berkembang hingga saat ini dengan sistem ngadas, nandu dan nyakap. Pada dasarnya sistem tradisional ini identik dengan sistem modern tersebut karena adanya kerjasama antara pemilik modal dengan pekerja dengan sistem pembagian hasil yang disepakati bersama. Bahkan sistem pemupukan modal juga sudah dikenal sejak dahulu yang disebut dengan cingkreman yang dalam sistem ekonomi modern dikenal dengan saham, simpanan wajib, simpanan pokok dan konsorsium atau joint-venture. Ini berarti bahwa nilai kearifan lokal di Bali mengandung filosof profesionalisme yang disertai dengan semangat pageh, puguh dan jengah. Oleh karena itu, kearifan lokal yang ada di Bali sangat perlu untuk diperkuat dan ditumbuhkembangkan guna mewujudkan tujuan pembangunan daerah dan mendukung pembangunan nasional.

Telah banyak laporan ilmiah terkait perekonomian Bali yang disampaikan oleh para ahli. Karya-karya ilmiah tersebut kami harapkan dapat dirangkup dan dikaji lebih dalam serta dilengkapi oleh tim peneliti sehingga dapat menghasilkan laporan akhir kajian yang komperhensif sehingga dapat dijadikan  pegangan Pimpinan untuk menyatakan bahwa perekonomian Bali yang berlandaskan kearifan lokal telah sejalan dengan sistem perekonomian nasional sehingga Bali tidak membutuhkan sistem perekonomian lainnya.

FGD Laporan Akhir Kajian menghadirkan Bapak Dr. I Nyoman Bontot, S.TP., M.Fil.H sebagai narasumber dan Ibu Prof. Ir. IGAA. Ambarawati, M.Ec., Ph.D. sebagai moderator. Hadir sebagai peserta FGD adalah Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, Bappeda dan Brida Kabupaten kota se-Bali, Tim Pengendali Mutu (TPM), Tim Pengawas Swakelola Penelitian Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, dan Analis Kebijakan Ahli Muda pada BRIDA Provinsi Bali.

Hasil FGD akan digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka penyempurnaan Laporan Akhir Kajian Karakteristik Perekonomian Bali Berlandaskan Kearifan Lokal Bali.

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) LAPORAN AKHIR KAJIAN KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN BALI BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL BALI Read More