PRESENTASI LAPORAN PENDAHULUAN/FGD-1 ANALISIS KEBUTUHAN DAERAH DAN ANALISIS KELAYAKAN BIDANG USAHA PEMBENTUKAN BUMD PANGAN

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Kepala BRIDA Provinsi Bali membuka kegiatan Presentasi Laporan Pendahuluan/FGD-1 Kajian Analisis Kebutuhan Daerah dan Analisis Kelayakan Bidang Usaha Pembentukan BUMD Pangan, Kamis (30/10/2025) bertempat di Ruang Rapat Sabha Widya BRIDA Provinsi Bali. Kajian ini dilaksanakan secara swakelola antara BRIDA Provinsi Bali dengan Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Dalam sambutannya, Kepala BRIDA Provinsi Bali menyampaikan bahwa pangan merupakan sektor yang sangat strategis, tidak hanya sebagai pemenuhan hak dasar masyarakat, tetapi juga sebagai instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik daerah. Tantangan inflasi pangan, fluktuasi harga, distribusi yang belum optimal, hingga dominasi rantai pasok oleh pihak tertentu menunjukkan perlunya intervensi pemerintah secara terukur dan berbasis riset.

Pengendalian inflasi pangan menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah, mengingat sebagian besar komoditas penyumbang inflasi berasal dari kelompok bahan makanan. Ketersediaan, distribusi, dan stabilitas harga pangan sangat dipengaruhi oleh rantai pasok yang panjang dan keterbatasan instrumen daerah dalam melakukan intervensi pasar.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui BRIDA melaksanakan kajian ini bukan saja untuk kelengkapan administrasi permohonan rekomendasi pendirian BUMD dari Kementerian Dalam Negeri, tetapi juga memastikan bahwa pendirian BUMD Pangan benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat dan berorientasi pada keberlanjutan ekonomi daerah.

Kegiatan ini merupakan bagian penting dari proses penyusunan kajian karena melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung di lapangan. Masukan, kritik konstruktif, serta data empiris dari para peserta digunakan untuk menyempurnakan laporan kajian dalam rangka mewujudkan tata kelola BUMD pangan yang profesional, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Presentasi Laporan Pendahuluan/FGD-1 menghadirkan empat narasumber yaitu Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA, Nyoman Kami Arthana, SE.,M.Si., Prof. Dr. Ir. I Ketut Arnawa, MP. dan Pande Putu Widya Paramarta, SP. Hadir sebagai peserta antara lain Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar, serta Tim Pengendali Mutu (TPM), Tim Pengawas Swakelola BRIDA Provinsi Bali, dan Tim Percepatan Pembangunan BUMD Pangan Provinsi Bali, para petani muda serta dari akademisi.

PRESENTASI LAPORAN PENDAHULUAN/FGD-1 ANALISIS KEBUTUHAN DAERAH DAN ANALISIS KELAYAKAN BIDANG USAHA PEMBENTUKAN BUMD PANGAN Read More

Rapat Laporan Akhir Kajian “Pengembangan Teknologi Penanganan Pasca Panen dan Analisis Usaha Tani untuk Mendukung Pemulihan Kembali Jeruk Keprok Tejakula”

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Bidang Prioritas Pembangunan Daerah BRIDA Provinsi Bali bersama dengan LPPM Universitas Udayana melaksanakan Rapat Laporan Akhir Kajian “Pengembangan Teknologi Penanganan Pasca Panen dan Analisis Usaha Tani untuk Mendukung Pemulihan Kembali Jeruk Keprok Tejakula”, Kamis (30/10/2025) bertempat di RR Swacitta Sabha BRIDA Provinsi Bali. Acara dihadiri oleh Sekretaris BRIDA Provinsi Bali, Sekretaris LPPM Universitas Udayana, Kepala Bidang Prioritas Pembangunan Daerah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, BAPPEDA Provinsi Bali, Kelompok Ahli Bidang Pertanian Provinsi Bali, dan Tim Pengendali Mutu BRIDA Provinsi Bali yang pada kesempatan ini di hadiri oleh Prof. Supartha Utama, Ir. I Made Gunaja, M.Si, Made Welasa, serta dari Tim Pengawas Swakelola Penelitian Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi BRIDA Provinsi Bali.

Dalam presentasi Laporan Akhir kegiatan tersebut, Ketua Tim Peneliti menjelaskan bahwa luaran penelitian/kajian memuat antara lain tentang rumusan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan panen dan pascapanen Jeruk Keprok Tejakula sebagai rekomendasi praktis untuk petani dan pelaku agribisnis; rumusan teknologi panen yang tepat, penyimpanan dan memperpanjang umur simpan Jeruk Keprok Tejakula yang efektif dan efisien; rumusan hasil analisis finansial/kelayakan usaha tani Jeruk Keprok Tejakula; dan HKI dalam bentuk poster teknologi panen dan penanganan pasca panen Jeruk Keprok Tejakula.

Lebih lanjut dijelaskan hasil penelitian/kajian tersebut akan menjadi rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung pemulihan dan pengembangan Jeruk Keprok Tejakula. Adapun rekomendasi tersebut antara lain:

  1. Rekomendasi Aplikatif untuk petani dan pelaku usaha Jeruk Keprok Tejakula untuk langsung dapat diterapkan di tingkat lapangan guna meningkatkan kualitas, kuantitas, dan nilai tambah produk.
  2. Rekomendasi Kebijakan untuk Pemerintah yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Buleleng, dan Kementerian Pertanian RI untuk menciptakan ekosistem yang mendukung.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi yang difokuskan untuk mengatasi masalah buah ‘ngapas’ dan penyakit CVPD pada jeruk keprok Tejakula, antara lain tentang penggunaan bibit bebas penyakit, pengendalian vektor/kutu loncat dengan  pengendalian hama terpadu (PHT), sanitasi kebun, pemupukan berimbang, manajemen air yang tepat, dan pemeliharaan tanaman.

Rapat Laporan Akhir Kajian “Pengembangan Teknologi Penanganan Pasca Panen dan Analisis Usaha Tani untuk Mendukung Pemulihan Kembali Jeruk Keprok Tejakula” Read More