
BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Bidang Prioritas Pembangunan Daerah BRIDA Provinsi Bali melalui Tim Kajian Bidang Pertanian Perkebunan dan Pangan melaksanakan monitoring dan evaluasi pengolahan Salak ke Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Selasa (10/04/2023).
Tim BRIDA Provinsi Bali kali ini melakukan kunjungan lapangan terkait pengolahan pasca panen dan rantai pemasaran komoditas Salak di Desa Jungutan sebagai pelaksanaan kajian/penelitian pemetaan potensi unggulan pangan Bali pada sub kajian agroekosistem.

Petani Desa Jungutan menggalakkan pertanian Salak di lahan seluas 564 Ha, dengan jumlah produksi sebesar 5 Ton/Ha. Hasil pemasaran Salak lebih banyak dijual langsung kepada konsumen dan masyarakat. Selain Salak, para petani juga membudidayakan tanaman Jeruk dengan luas lahan 70 Ha, tanaman Alpokat dengan luas lahan 125 Ha dan buah Pisang dengan luas lahan 59 Ha.
Beberapa hal yang menjadi prioritas adalah untuk mengetahui kendala yang dihadapi para petani Salak terkait pengelolaan hasil panen. Antara lain, penanganan pasca panen dan pengolahan Salak menjadi produk-produk bernilai ekonomis dan awet. Hingga saat ini, pengolahan Salak telah dilakukan namun jumlah produksi masih terbatas dan dengan kualitas yang belum stabil. Dengan kendala tersebut produk yang dihasilkan belum mampu bersaing dengan baik di pasaran.

Sebagai penutup, melalui kajian/penelitian ini para petani agro salak Desa Jungutan mengharapkan pengembangan produk pangan lokal berbasis buah Salak dapat diarahkan untuk melakukan penerapan teknologi produksi produk olahan. Antara lain Sari Buah Salak, Wine Salak, Selai Salak, Kripik Salak, Pia Salak, dan Dodol Salak.