PRESENTASI LAPORAN PENDAHULUAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI BALI BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – BRIDA Provinsi Bali melaksanakan presentasi laporan pendahuluan/FGD Kajian Strategi Pengembangan Ekonomi Bali Berbasis Nilai Kearifan Lokal di Aula Indraprastha Universitas Hindu Indonesia. Kajian ini dilaksanakan secara swakelola antara BRIDA Provinsi Bali dengan Universitas Hindu Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh masukkan dalam rangka penyempurnaan Laporan Pendahuluan kajian.

Latar belakang dari Kajian Strategi Pengembangan Ekonomi Bali Berbasis Nilai Kearifan Lokal adalah adanya kesenjangan antara idealisme konsep Ekonomi Kerthi Bali dan Sistem Perekonomian Adat Bali dengan realitas implementasinya dalam kebijakan maupun praktik ekonomi saat ini. Selain itu, peran dari desa adat juga menjadi kunci dalam implementasi sistem ekonomi berbasis nilai kearifan lokal, mengingat desa adat memiliki otoritas kultural dan struktur sosial yang kuat untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal, serta mendorong partisipasi masyarakat secara menyeluruh dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Presentasi Laporan Pendahuluan/FGD menghadirkan dua narasumber yaitu Bapak I Gde Made Sadguna, SE., M.BA., DBA dan Drs. I Ketut Sumarta. Hadir sebagai peserta FGD adalah Tim Pengendali Mutu (TPM), Tim Pengawas Swakelola Brida Provinsi Bali, dan akademisi dari Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Udayana, Universitas Mahasaraswati, serta Universitas Hindu Indonesia.

Hasil FGD akan digunakan sebagai bahan masukan dalam penyempurnaan laporan pendahuluan dan sebagai masukan dalam pencapaian output kajian. Tahapan selanjutnya setelah Presentasi/FGD Laporan Pendahuluan adalah Presentasi/FGD Laporan Antara dan Laporan Akhir.

PRESENTASI LAPORAN PENDAHULUAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI BALI BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL Read More

KOORDINASI INDEKS DAYA SAING DAERAH (IDSD) DALAM RANGKA MENGAWAL PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA DAERAH (IKD) PROVINSI BALI KE KABUPATEN KOTA SE-BALI

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengukur Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) sebagai upaya penyediaan data dasar tahunan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi. Pengukuran IDSD mengadopsi kerangka konseptual dan metode pengukuran Gobal Competitiveness Index (GCI) 2019 dan World Economic Forum (WEF) yang terbentuk dari 4 komponen pembentuk daya saing yaitu lingkungan pendukung, sumber daya manusia, pasar dan ekosistem inovasi yang keempatnya diterjemahkan kedalam 12 pilar, 27 dimensi dan 64 indikator.

Tujuan pengukuran IDSD adalah untuk menggambarkan kondisi daya saing daerah dan faktor-faktor pendorong produktivitas yang membentuk daya saing tersebut. Hasil IDSD dapat dibandingkan dengan daerah lain pada tingkat nasional. Pemerintah daerah juga dapat menggunakan data dan informasi IDSD sebagai rujukan dalam perumusan kebijakan, fasilitasi dan pembinaan daya saing daerahnya.

BRIN merilis IDSD tahun 2024 pada tanggal 11 Maret 2025 dengan skor IDSD Nasional sebesar 3,43 dan skor IDSD Provinsi Bali sebesar 3,91. Angka tersebut relative tinggi jika dibandingkan dengan skor provinsi lain karena Provinsi Bali berada pada posisi ke-3 setelah Jakarta dan Yogyakarta. Dari 12 pilar IDSD Provinsi Bali, hanya satu pilar memiliki skor yang lebih rendah dari rata-rata nasional yakni pilar 4 (stabilitas ekonomi makro) dengan skor sebesar 3,48, sedangkan skor Nasional sebesar 3,99.

Dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah khususnya pada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana tahun 2025-2030, IDSD menjadi salah satu Indikator Kinerja Daerah (IKD). Target skor IDSD pada tahun 2025 adalah 3,95 dengan peningkatan sebesar 0,1 point setiap tahun sehingga targetnya menjadi 4,45 pada tahun 2030. Angka tersebut bukan sesuatu yang mudah diraih pada Indeks dengan skala 5. Peran seluruh Perangkat Daerah di tingkat Provinsi sangatlah penting untuk meningkatkan daya saing Provinsi Bali. Selain itu peran Perangkat Daerah di tingkat Kabupaten/Kota juga sangat besar, mengingat 31 dari 64 indikator IDSD Provinsi merupakan indikator agregat.

Untuk mengawal pencapaian Indikator Kinerja Daerah (IKD) Provinsi Bali terkait Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), BRIDA Provinsi Bali melaksanakan koordinasi ke Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten/Kota se-Bali.

KOORDINASI INDEKS DAYA SAING DAERAH (IDSD) DALAM RANGKA MENGAWAL PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA DAERAH (IKD) PROVINSI BALI KE KABUPATEN KOTA SE-BALI Read More