HASIL PELAKSANAAN TUGAS KUNJUNGAN KERJA KE PROYEK PLTMH BENDUNGAN TITAB ULARAN KABUPATEN BULELENG
BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Bidang Penunjang Pembangunan Daerah melakukan kunjungan kerja ke Pembangunan Proyek PLTMH Bendungan Titab Ularan Kabupaten Buleleng untuk dapat melakukan koordinasi dengan PT. PLN UID Bali, Balai Wilayah Sungai Bali Penida dan Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali agar dapat bertukar informasi dan data sebagai bahan kajian pengembangan EBT selanjutnya di Bali (6/2/2024).
Bendungan Titab merupakan infrastruktur bangunan pengumpul air terbesar di Bali, berlokasi di perbatasan antara dua desa di Buleleng yakni Desa Titab di Kecamatan Busungbiu dan Desa Ularan di Kecamatan Seririt, berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Singaraja. Bendungan ini dibangun pada tahun 2011 dan resmi beroperasi pada tanggal 13 Desember 2015 dan pada tahun 2018 bendungan ini mulai dioperasikan secara penuh. Genangan air seluas 68,83 hektar membendung aliran Tukad Saba dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.795 hektar, menyediakan air baku permukan sebesar 350 liter/ detik untuk masyarakat Bali Utara melalui SPAM Buleleng-Jembrana (Burana) dan pengembangan EBT (mikro hydro) dengan potensi 2 x 0,75 MW. Hali ini mendukung pencapaian target Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Bali (RUED-P) bahwa bauran EBT pada tahun 2025 harus mencapai 11,15% dan 20,10% pada tahun 2050 dan sesuai strategi Transformasi Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, Sejahtera, serta mendukung Pembangunan Bali Rendah Kabon menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2045.
Melakukan kunjungan kerja ke Pembangunan Proyek PLTMH Bendungan Titab Ularan Kabupaten Buleleng untuk dapat melakukan koordinasi dengan PT. PLN UID Bali, Balai Wilayah Sungai Bali Penida dan Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali agar dapat bertukar informasi dan data sebagai bahan kajian pengembangan EBT selanjutnya di Bali.
Fungsi Bendungan Titab selain sebagai penyediaan air irigasi dan air baku permukaan juga difungsikan dan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik ramah lingkungan berupa PLTMH dengan kapasitas sebesar 2 x 0,635 MW (sudah mengacu pada RUPTL PLN).
Dengan dibangunnya PLTMH Titab maka akan menambah supply energi listrik berbasis energi ramah lingkungan untuk mendukung pencapaian target Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Bali (RUED-P) bahwa bauran EBT pada tahun 2025 harus mencapai 11,15% dan 20,10% pada tahun 2050.
Bendungan Titab memiliki daerah genangan yang cukup luas berada di daerah yang menyajikan pemandangan alam berupa pemandanan gunung serta pemandangan laut yang sangat indah. Dengan potensi Energi Baru Terbarukan PLTMH Titab dapat dipadukan dengan pengembangan DTW baru berkonsep pariwisata hijau sebagai dukungan prinsip Pembangunan Berkelanjutan.
HASIL PELAKSANAAN TUGAS KUNJUNGAN KERJA KE PROYEK PLTMH BENDUNGAN TITAB ULARAN KABUPATEN BULELENG Read More