KUNJUNGAN KERJA KE DIRJEN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ESDM TERKAIT PROGRAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT) DI BALI

Bidang Penunjang Pembangunan Daerah BRIDA Provinsi Bali melaksanakan Kunjungan Kerja ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Dalam upaya proses percepatan kemandirian energi listrik yang bersumber dari Energi Bersih/ Energi Baru Terbarukan (EBT), Bidang Penunjang Pembangunan Daerah BRIDA Provinsi Bali melaksanakan Kunjungan Kerja ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM dalam rangka koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi program terkait pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Bali.

Kegiatan dilaksanakan, Selasa, (7/02/2023), Tim BRIDA dipimpin oleh Kepala Bidang Penunjang Pembangunan Daerah diterima di ruang auditorium Ditjen EBTKE Kemeterian ESDM. Agenda diskusi dan koordinasi dipimpin oleh Sekretaris Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Bapak Sahid Junaidi serta dihadiri para Pejabat beserta staf di lingkungan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.

Mengawali kegiatan, Tim BRIDA menyampaikan pemaparan dengan mengacu pada Visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Dengan 5 (lima) Bidang Prioritas Pembangunan Bali meliputi Bidang Pangan Sandang dan papan, Bidang Kesehatan dan Pendidikan, Bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan, Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya, serta Bidang Pariwisata, yang didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Dimana salah satunya adalah kemandirian energi listrik di Bali berbasis energi bersih.

Latar Belakang Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Bali, diantaranya Bali yang memiliki potensi EBT namun belum dikembangkan secara maksimal serta percepatan target bauran energi Nasional maupun Daerah. Pemprov Bali telah mengupayakan percepatan kemandirian energi listrik yang bersumber dari Energi Bersih/ Energi Baru Terbarukan (EBT) di Bali. Menurut Perda Bali Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED-P) Provinsi Bali Tahun 2020-2050 yang diantaranya telah mengamanatkan untuk mengatur pengelolaan dan pembangunan sistem energi yang mandiri, mudah terjangkau, berkeadilan, berkelanjutan, dan mensejahterakan dengan memprioritaskan energi bersih serta ramah lingkungan, dengan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) paling sedikit sebesar 11,15 % pada tahun 2025 dan 20,10 % pada tahun 2050. Untuk mengejar target tersebut Pemerintah Provinsi Bali juga telah menetapkan Pergub Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.

Pemprov Bali melalui BRIDA berkomitmen untuk mengembangkan pemanfaatan energi bersih dalam hal ini Energi Baru Terbarukan (EBT), dan telah melaksanakan Kajian Percepatan Implementasi PLTS Atap di Lingkungan Pemprov Bali dan Kabupaten/Kota   se-Bali. Kajian ini dilaksanakan melalui Kerjasama/Swakelola tipe 2 antara BRIDA dengan Universitas Udayana TA 2022, serta Kajian yang sedang dalam proses persiapan pelaksanaan pada TA 2023 yaitu Kajian Pemanfaatan dan Tata Kelola Energi Baru Terbarukan Dalam Mendukung Konsep Pariwisata Hijau di Bendungan Tamblang dan Bendungan Sidan.

Dalam hal ini, BRIDA ingin berkolaborasi untuk sinkronisasi program dengan Dirjen  Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM terkait hal-hal yang dapat difasilitasi dari sisi kajian, serta mohon saran dan masukan untuk pengembangan EBT khususnya di Bali.

Bapak Sahid Junaidi sangat mengapresiasi komitmen Pemprov Bali melalui BRIDA untuk mengembangkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Beliau memaparkan mengenai potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia sangat besar termasuk didalamnya Provinsi Bali yang sangat potensial untuk dikembangkan. Lebih lanjut disampaikan, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM siap untuk mendukung, berkolaborasi dan  memfasilitasi percepatan pengembangan pemanfaatan EBT di Provinsi Bali.

KUNJUNGAN KERJA KE DIRJEN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ESDM TERKAIT PROGRAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT) DI BALI Read More

RAKORTEK BRIDA 2023 DAN LAUNCHING IDSD PEMBINAAN TEKNIS BERTUJUAN PENGUATAN EKOSISTEM RISET DAN INOVASI DAERAH UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) BRIDA dengan tema “Pembinaan Teknis untuk Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan”, bertempat di Auditorium Lt.3, Gedung B.J. Habibie, BRIN Jakarta Pusat.

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Dalam rangka pembinaan teknis kepada Pemerintah Daerah melalui Badan Riset dan Inovasin Daerah (BRIDA), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) BRIDA dengan tema “Pembinaan Teknis untuk Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan”, bertempat di Auditorium Lt.3, Gedung B.J. Habibie, BRIN Jakarta Pusat.

Kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan mengundang peserta dari perwakilan seluruh BRIDA/Balitbangda/Bappeda Litbang Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Pada kesempatan ini BRIDA Provinsi Bali hadir dipimpin langsung oleh Kepala BRIDA Bapak  I Made Gunaja beserta jajaran terkait. Rakortek dibuka secara resmi oleh Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc didampingi Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Dr. Yopi yang merangkap selaku Ketua Panitia Rakortek. Serta para pemateri dari Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi Dr. Ir. Boediastoeti Ontowirjo, M.B.A, Direktur Fasilitas dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah Dr. Ir. Lukman Shalahuddin, M.Sc, Deputi Fasilitas Riset dan Inovasi Dr. Eng. Agus Haryono, Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah Dr. Sri Nuryanti, Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Dr. Robertus Heru Triharjanto, B.Eng.,M.Sc, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah Dr. Oetami Dewi, dan Sekretaris Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Dr. Ing. Wiwiek Joelijani, MT.

Rakortek diselenggarakan sebagai pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021, sebagai bentuk upaya pembinaan teknis kepada seluruh Pemerintah Daerah Provinsi dan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota baik yang sudah membentuk BRIDA, maupun yang sudah mengajukan Surat Pertimbangan pembentukan BRIDA. Sesuai dengan tema kegiatan, Rakortek membahasa mengenai Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2022. IDSD merupakan instrumen pengukuran daya saing pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kotayang dilakukan oleh BRIN. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk memperoleh sebuah ukuran daya saing daerah yang komprehensif yang dapat merefleksikan tingkat produktivitas Daerah.

Pengukuran IDSD menggunakan konsep dan metode pengukuran yang baru, yaitu dengan mengadopsi kerangka pengukuran Global Competitiveness Index (GCI) 2019 dari World Economic Forum (WEF), yang disesuaikan dengan konteks daerah di Indonesia. Kerangka pengukuran IDSD terdiri dari empat komponen yang dielaborasi dalam 12 pilar dan memiliki 62 indikator di tingkat Provinsi serta 48 indikator di tingkat Kabupaten/Kota. Keseluruhan indikator diukur dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh kementerian, dan lembaga terkait.

Kegiatan Rakortek direncanakan akan dilaksanakan secara berkelanjutan setahun sekali, dengan tujuan untuk mendorong peran serta aktif Pemerintah Daerah dan Kabupaten/Kota untuk lebih kreatif inovatif dalam pemecahan permasalahan di daerah serta mampu membuat kebijakan berbasis data sains yang akurat. Rakortek yang pertama kali ini akan menjadi tonggak pertama untuk event selanjutnya yang digunakan sebagai ajang diskusi, tukar pikiran, koordinasi, kolaborasi dan kerjasama antar BRIDA dan antar BRIDA dengan BRIN.

Agenda ditutup dengan sesi diskusi untuk menganalisis serta memberikan masukan terhadap pemenuhan komponen, pilar dan pemahaman indikator penilaian IDSD di masing-masing Daerah. Pemenuhan data IDSD akan akan sangat penting bagi penyusunan indek daya saing nasional yang nantinya akan dijadikan komparasi data di masing-masing daerah.

RAKORTEK BRIDA 2023 DAN LAUNCHING IDSD PEMBINAAN TEKNIS BERTUJUAN PENGUATAN EKOSISTEM RISET DAN INOVASI DAERAH UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Read More