FASILITASI TINJAUAN LAPANGAN KELOMPOK AHLI PEMBANGUNAN BIDANG PANGAN, SANDANG DAN PAPAN PEMPROV BALI

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Jeruk Keprok Tejakula dikembangkan oleh petani di sekitar pantai di wilayah Tejakula, Kabupaten Buleleng. Oleh karenanya nama Jeruk Keprok Tejakula secara otomatis melekat pada jeruk tersebut. Secara resmi nama tersebut dilepas melalui SK Pelepasan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 20/Kpts/TP.240/I/1995. Produk Jeruk Keprok Tejakula tidak hanya dipasarkan di Bali, melainkan juga dikirim ke luar Bali.

Untuk mendukung hal tersebut, BRIDA Provinsi Bali melalui Bidang Prioritas Pembangunan Daerah melaksanakan kegiatan fasilitasi Kelompok Ahli Pembangunan Bidang, Pangan, Sandang dan Papan Pemprov Bali untuk meninjau kondisi existing pengembangan Jeruk Keprok Tejakula di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng (Selasa, 13/12/2022). Dari kunjungan tersebut, budidaya Jeruk Keprok Tejakula sudah tidak dilanjutkan lagi akibat serangan penyakit CVPD (citrus vein phloem degeneration), tumbuh kembang Jeruk Keprok Tejakula hampir mengalami kepunahan, petani lebih cenderung menanam buah kelapa, mente dan mangga dimana buah-buah tersebut merupakan komoditas unggulan pertanian di desa tersebut. Selain hal tersebut Kecamatan Tejakula belum dicabut sebagai kawasan yang terdampak virus CVPD. Sistem irigasi yang belum memadai  juga menjadi kendala budidaya Jeruk Keprok Tejakula, namun sebagian masyarakat/petani masih menanam buah jeruk walaupun bukan varietas Jeruk Keprok Tejakula dengan jumlah terbatas.

Kebun jeruk yang ada di Kecamatan Tejakula belum dikelola secara baik dan benar. Meskipun ada Kelompok Tani, teknologi budidaya yang diterapkan oleh petani, bervariasi bergantung pada tingkat pengetahuan dan pengalamannya masing-masing. Pupuk yang ditambahkan ke kebun belum berimbang, buah yang terlalu lebat tidak dikurangi, dan panen dilakukan oleh pedagang masih dengan cara tradisional. Akibatnya, mutu kebun, produktivitas, ukuran buah dan rasanya bervariasi. Kebanyakan buah yang dijumpai di pasar tidak berwarna oranye seperti warna aslinya karena waktu panen tidak berdasarkan pada tingkat kematangannya, melainkan bergantung pada harga buah di pasar.

Melalui kegiatan Penelitian Pengembangan Kejayaan Kembali Jeruk Keprok Tejakula, dimaksudkan dapat mengembalikan gairah petani dalam membudidayakan Jeruk Keprok Tejakula dan membangkitkan masa kejayaan Jeruk Keprok Tejakula di Provinsi Bali.

FASILITASI TINJAUAN LAPANGAN KELOMPOK AHLI PEMBANGUNAN BIDANG PANGAN, SANDANG DAN PAPAN PEMPROV BALI Read More