BRIDA PROVINSI BALI SIAP MENGHAKI-KAN ARAK BALI SEBAGAI PENGETAHUAN TRADISIONAL

Kegiatan Koordinasi di Desa Tri Eka Buana Sidemen Karangasem dalam rangka Pendaftaran Kekayaan Intelektual Arak Bali sebagai Pengetahuan Tradisional.

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) berupa pendaftaran Arak Bali sebagai Pengetahuan Tradisional (PT), Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali (BRIDA) selaku inisiator, melakukan koordinasi di beberapa sentra arak di Bali, Senin (15/08/2022), bertempat di Desa Tri Eka Buana Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. Pada kesempatan tersebut Tim BRIDA dipimpin oleh Kepala Bidang Pengembangan Inovasi dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual, dan didampingi oleh Sub Koordinator Fasilitasi dan Pemeliharaan KI, Sub Koordinator Intermediasi, Difusi dan Komersialisasi KI beserta staf, diterima langsung oleh I Gede Artayasa selaku Prebekel  Desa Tri Eka Buana.

Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam kegiatan koordinasi tersebut adalah bahwa Desa Tri Eka Buana sebagai salah satu sentra arak di Bali sangat mendukung upaya-upaya perlindungan terhadap pengetahuan tradisional warisan leluhur yang sudah dilaksanakan secara turun temurun terkait pengolahan Arak Bali. Sebagai bentuk riil dukungan tersebut, I Gede Artayasa bersedia menjadi salah satu kustodian atau narasumber tentang proses pengolahan tuak sampai menjadi arak. Hal ini penting karena menjadi salah satu syarat dokumen Pengatahuan Tradisional Arak Bali. 

Kegiatan koordinasi dilanjutkan ke Desa Les Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng, Selasa (16/08/2022). Bertempat di Dapur Bali Mula, Tim BRIDA diterima oleh Gede Yudiawan selaku pemilik dan sekaligus sebagai Jro Mangku Dalem Suci. Pada kesempatan tersebut, Tim BRIDA mengawali agenda kegiatan dengan mengingatkan kembali pentingnya upaya-upaya perlindungan pengetahuan tradisional warisan leluhur yang salah satunya tentang  Pengetahuan Tradisional Arak Bali. 

Proses destilasi arak yang masih menggunakan alat-alat tradisonal dengan bahan bakar kayu.

Saat ini banyak penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang dapat merusak citra Arak Bali dengan penggunaan media gula pasir sebagai bahan baku pembuatan arak. Gede Yudiawan menjelaskan bahwa proses pembuatan arak di Dapur Bali Mula masih menggunakan cara-cara tradisional, dan beliau sangat mendukung kegiatan fasilitasi Arak Bali sebagai Pengetahuan Tradisional. Pada kesempatan tersebut Tim juga diajak untuk melihat secara langsung proses destilasi arak yang masih menggunakan alat-alat tradisonal dengan bahan bakar kayu. (*DMP)

BRIDA PROVINSI BALI SIAP MENGHAKI-KAN ARAK BALI SEBAGAI PENGETAHUAN TRADISIONAL Read More
PENINJAUAN LAPANGAN KE BENDUNGAN TAMBLANG DAN BENDUNGAN SIDAN

PENINJAUAN LAPANGAN KE BENDUNGAN TAMBLANG DAN BENDUNGAN SIDAN

Bidang Penunjang Pembangunan Daerah Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali melaksanakan tinjauan lapangan ke Bendungan Tamblang dan Bendungan Sidan.

BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI BALI – Dalam rangka persiapan pelaksanaan riset/kajinan pada Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sub Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Bidang Penunjang Pembangunan Daerah Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali melaksanakan tinjauan lapangan ke Bendungan Tamblang dan Bendungan Sidan.

Kegiatan telah dilaksanakan oleh Tim Badan Riset dan Inovasi Daerah pada hari Senin dan Selasa, 15-16 Agustus 2022, dengan melibatkan Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giriantari, M.EngSc., PhD yang merupakan Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Infrastruktur, serta Dr. Gusti Kade Sutawa, SE.,MM selaku Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Pariwisata.

Pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka identifikasi awal serta sebagai bahan literasi dalam penyusunan rencana kajian/penelitian bidang energi, guna melihat secara langsung potensi energi baru dan terbarukan (EBT) untuk menuju pemenuhan kemandirian energi Bali berbasis energi bersih dalam hal ini energi baru dan terbarukan (EBT) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Disamping itu juga dilakukan identifikasi awal terhadadap pembangunan insfrastruktur air tersebut yang dapat berpotensi menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) baru. Sebagai DTW baru tentu memerlukan dukungan energi listrik yang memadai. Hal ini akan dikaji dan dipenuhi melalui usaha pemanfaatan potensi air yang ada berupa PLTMH yang diintegrasikan antara kawasan wisata didukung oleh mandiri energi listrik berbasis Energi bersih di kawasan tersebut.

Dalam kunjungan pertama Senin 15 Agustus 2022 ke Bendungan Tamblang Tim BRIDA Provinsi Bali diterima oleh Bapak Nengah dari Bali Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida selaku Direksi Teknis pada pekerjaan Pembangunan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng. Bendungan Tamblang memiliki kapasitas tampungan sekitar 7,6 juta meter kubik dalam perencanaanya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan irigasi di DI Bungkulan dan DI Bulian seluas 588 hektare dan penyediaan air baku sebesar 510 liter/detik. Selain itu Bendungan Tamblang juga memiliki potensi untuk PLTMH sebesar 0,54 MW. Bendungan Tamblang dapat juga bermanfaat menjadi kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar bendungan. Sesuai rencana pekerjaan Bendungan Tamblang akan rampung pada akhir tahun 2022.

Sedangkan dalam kunjungan ke Bendungan Sidan, Tim BRIDA Provinsi Bali diterima oleh Bapak I Gede Panca Rasa selaku PPK pada Pembangunan Bendungan Sidan. Bendungan yang memiliki kapasitas tampungan sekitar 3,8 juta meter kubik ini mampu penyediaan air baku sebesar 1,75 m³/detik dan memiliki potensi untuk PLTMH sebesar 0,65 MW. Bendungan Sidan juga memiliki potensi yang sangat baik untuk pengembangan Daerah Tujuan Wisata (DTW) baru karena relatif dekat dengan Ubud yang merupakan kawasan pariwisata yang sudah berkembang, disamping itu letak bendungan yang strategis dengan menghubungkan 3 Kabupaten yaitu Badung, Gianyar dan Bangli. Menurut Bapak Gede Panca Rasa Pekerjaan Bendungan Sidan dikerjakan dalam dua tahap, dan saat ini masih dalam proses lelang pekerjaan tahap kedua. Sesuai rencana pekerjaan Bendungan Sidan akan rampung pada akhir tahun 2023.

Selain untuk mendukung penyediaan air baku dan irigasi, pembangunan infrastruktur bendungan sangat diharapkan di Bali, karena dapat memberikan manfaat tambahan lainnya, meliputi optimalisasi pemanfaatan air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) maupun sebagai pengembangan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Baru guna menciptakan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum.

PENINJAUAN LAPANGAN KE BENDUNGAN TAMBLANG DAN BENDUNGAN SIDAN Read More